Jakarta, IDN Times - Tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko "Jokowi" Widodo tetap tinggi di penghujung kepemimpinannya. Berdasarkan rilis survei terbaru dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS Indonesia), Rabu (27/12/2023), tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 74 persen. Sementara, yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi mencapai 25,8 persen.
Angka ini termasuk tinggi, meskipun sudah terjadi peristiwa intervensi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perubahan syarat capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Jokowi kini dianggap ikut cawe-cawe MK, lantaran ketuanya dulu adalah adik iparnya.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Indonesia, Arya Fernandes, mengatakan tidak ada sangkut pautnya peristiwa kontroversial yang terjadi belakangan, dengan tingkat kepuasan publik di survei CSIS, termasuk putusan MK.
"Kami tidak menanyakan juga sih ke responden kenapa orang puas dengan kinerja Pak Jokowi. Puasnya karena apa, itu kami tidak tanyakan," ujar Arya ketika dihubungi IDN Times melalui telepon, hari ini.
Menurut Arya, dari tingkat kepuasan yang tinggi itu menandakan tingkat dukungan publik ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut masih kuat.
"Trust-nya pun juga masih kuat. Dalam kondisi seperti itu tentu, political move dari presiden terkait pilpres mungkin ada pengaruhnya. Entah itu besar atau sedikit," kata dia.
