Jakarta, IDN Times - Direktur Center of the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Idris Hemay mengatakan, ancaman radikalisme atau paham radikal berkembang dalam pesantren yang minim dari faktor pelindung.
Dari penelitian CSRC di delapan provinsi, yang memiliki faktor pelindung kuat adalah pesantren tradisional Nahdlatul Ulama (NU), salah satunya adalah Pesantren Gontor.
“Gontor menjadikan karismatik kiai dan kitab kuning sebagai modalitas dalam menghadapi radikalisme. Sesuatu yang tidak ditemukan di pesantren lainnya,” kata Idris saat memaparkan hasil penelitiannya berjudul Pesantren di Era Millennials: Studi Ketahanan dan Kerentanan terhadap Radikalisme, Jakarta, Kamis (19/12).