Jakarta, IDN Times - Sopir mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya mengaku sedih melihat kelakuan warga yang cuek di saat pandemik virus corona. Padahal, virus corona ganas dan bisa menular ke orang lain dengan cepat.
Curahan hati itu disampaikan Nursyamsurya ketika berbincang di program Mata Najwa yang tayang di stasiun Trans 7 pada Rabu malam (15/4). Saking gemasnya melihat kelakuan cuek warga di DKI Jakarta, Nursyamsurya mengaku ingin naik ke truk tronton sambil berteriak ke publik.
"Kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan setiap hari. Pasti kalian akan sedih karena jenazah itu tidak ada yang diantar, gak ada yang didoakan, langsung masuk ke liang lahat. Saya minta tolong ke masyarakat agar tetap di rumah!" ungkap Nursyamsurya semalam dengan kata-kata lirih.
Ia mengaku tak habis pikir, mengapa di saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berlangsung, tetapi masih ditemukan titik-titik jalanan di Jakarta yang macet. Bahkan, kemacetan masih terjadi hingga dini hari.
"Kehidupan seperti ini gak masuk akal. Masak kehidupan harus seperti ini? Kan harus sosialisasi," tutur dia sambil meneteskan air mata.
Nursyamsurya ingin kehidupan kembali normal. Apalagi bulan Ramadan sudah di depan mata. Ia ingin menunaikan salat tarawih berjemaah.
Tetapi, aktivitas itu kemungkinan besar tidak bisa ia lakukan, karena sibuk membantu mengantarkan jenazah pasien COVID-19 untuk dimakamkan. Lalu, berapa banyak jumlah jenazah yang dimakamkan di dua tempat pemakaman yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta?