Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. Pengendara melintas di pos penyekatan larangan mudik yang tidak dijaga petugas di Cikokol, Tangerang, Banten, Jumat (7/5/2021) (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah kembali melarang masyarakat mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2021. Larangan tersebut berlaku pada 6-17 Mei 2021. Hal itu berdampak kepada banyak kalangan, termasuk para mahasiswa rantau yang jauh dari kampung halaman. Mahasiswa rantau di Yogyakarta adalah salah satunya.

Kebijakan pembelajaran jarak jauh bagi perguruan tinggi yang dilaksanakan sejak awal 2020 dan pandemik yang tak kunjung usai, membuat mayoritas mahasiswa memutuskan segera meninggalkan Yogyakarta untuk kembali ke kampung halamannya. Namun ada pula mahasiswa yang tetap bertahan.

Dua di antaranya adalah Hillary Purba dan Fadhil Pramudya. Keduanya merupakan mahasiswa semester enam di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka bercerita kepada IDN Times tentang pengalamannya bertahun-tahun tidak mudik ke kampung halaman. 

Hillary, mahasiswa asal Makassar yang selama tiga tahun berkuliah tak pernah sekalipun pulang ke kampung halamannya. Sedangkan Fadhil, Lebaran tahun ini mau tak mau harus mudik karena selama duduk di bangku kuliah, belum sama sekali merayakan Idul Fitri di kampung halamannya, Padang.

1. Kangen masakan-masakan di kampung halaman dan suasana Lebaran

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski Hillary merupakan umat Kristian, namun pada momen libur Idul Fitri biasanya ia dan keluarga turut meramaikan dengan makan bersama dan mengunjungi rumah saudara. Sayangnya, momen tersebut tak ia rasakan selama merantau ke Yogyakarta.

Selama kuliah di Yogyakarta, ia tak pernah sekalipun mudik ke Makassar. Kendala tiket pesawat membuat Hillary terpaksa bertahan di indekos. Kondisi itu diperparah dengan datangnya pandemik COVID-19 pada awal 2020.

Tentu ia kerap rindu dengan kampung halamannya, baik keluarga, teman maupun makanan di sana.

"Paling utama makanan sih, seperti coto Makassar, nasi goreng merah, dan mi kering yang gak aku temukan di Jogja," ujarnya kepada IDN Times, Rabu  (12/5/2021).

Sementara, Fadhil merindukan riuh rendah Ramadan dan Idul Fitri di kampung halamannya.

"Momen berbuka puasa bersama keluarga, lalu kegiatan anak-anak dan remaja masjid di dekat rumah," kata kepada IDN Times, Senin, 10 Mei 2021.

2. Sepakat kalau 2020 adalah tahun yang buruk

Editorial Team

Tonton lebih seru di