Jakarta, IDN Times - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi menyatakan, penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian dari kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJY-182 menjadi bukti kemampuan Indonesia di mata dunia. Menurutnya, dengan penemuan CVR ini Indonesia bisa diandalkan dalam penyelesaian jatuhnya pesawat.
"Saya kira luar negeri menilai bagaimana Indonesia menangani suatu bencana, termasuk pencarian manusia dan stakeholder lainnya saling bekerja sama. Ini bukti Indonesia bukan main-main dan bukti kita bisa diandalkan dalam penyelesaian masalah jatuhnya sebuah pesawat," kata Henri dalam konferensi pers virtual, Rabu (31/3/2021).
Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada 9 Januari 2021. Pesawat tersebut diketahui mengangkut 62 orang terdiri dari kru dan penumpang.