Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jalan Mpok Nori. Foto: Instagram.

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta mengabadikan sejumlah tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung dan zona khusus. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka menjadikan Jakarta sebagai kota yang semakin menghargai budaya dan sejarah. 

Pengabadian tokoh Betawi pada ruang publik juga dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para tokoh bagi masyarakat.

"Mereka adalah pribadi yang dikenang karena mereka memberikan manfaat bagi sesama, mereka ini adalah pribadi yang kita kenang karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan,” terang Gubernur Anies, di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).

1. Alasan Anies ubah nama seniman Betawi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Instagram/@Aniesbaswedan)

Anies mengatakan, tokoh-tokoh seniman Betawi namanya diabadikan menjadi nama jalan karena telah menjadi perekat dan memperkuat simpul kebangsaan, terlebih masyarakat Betawi dengan kehangatannya menerima anak bangsa dari seluruh Indonesia di Jakarta.

“Betapa besar kontribusi masyarakat Betawi terhadap simpul kuatnya kebangsaan Indonesia. Di balik megahnya sebuah kota, ada simpul persatuan dan simpul tersebut tak mungkin tumbuh erat jika tak difasilitasi masyarakat Betawi. Maka dari itu, Indonesia punya hutang budi besar pada masyarakat Betawi karena di tempat ini tenun kebangsaan itu dirajut oleh kehangatan masyarakat Betawi yang menyambut kita semua dari berbagai wilayah Indonesia dengan kesetaraan,” ujarnya. 

“Karena itu, kontribusi masyarakat Betawi tersebut di berbagai sektor perlu diabadikan, sehingga nampak bagi kita pribadi yang berkontribusi dan harapannya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa di kota ini telah tumbuh besar pribadi yang disebut nama-nama jalan,” tambahnya.

2. Penetapan nama jalan jadikan Jakarta sebagai museum peradaban

Editorial Team

Tonton lebih seru di