Ilustrasi pemimpin (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Mengutip laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), keterwakilan perempuan yang maju di Pilkada Serentak dari tahun ke tahun terus meningkat.
Mulai dari Pilkada Serentak 2018 terdapat 56 laki-laki calon gubernur dan 2 perempuan calon gubernur yaitu Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur dan Karrolin Margret Natasa di Pilkada Kalimantan Barat.
Ada juga perempuan sebagai calon wakil gubernur yaitu Chusnunia di Pilkada Lampung, Ida Fauziyah di Pilkada Jawa Tengah, Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jawa Timur, Siti Rohmi Djalilah, di Pilkada Nusa Tenggara Barat; Emelia Julia Nomleni di Pilkada Nusa Tenggara Timur.
Sedangkan, perempuan calon bupati sebanyak 49 orang, dan perempuan calon wakil bupati 50 orang, yang semuanya berjumlah 99 orang. Angka tersebut termasuk calon dari unsur perseorangan atau calon independen yang terdiri dari 6 perempuan sebagai calon wakil kepala daerah dan 7 calon kepala daerah.
Dari data tersebut, menunjukkan perempuan yang maju di Pilkada terus meningkat, sebab Pilkada Serentak 2015, hanya ada 1 perempuan yang maju sebagai calon gubernur dan 124 perempuan calon kepala daerah atau calo wakil kepala daerah (7,47 persen) dari 1.646 calon di 264 daerah. Tingkat keterpilihan mereka sangat baik, sekitar 46 perempuan terpilih (37,1 persen) dengan perolehan suaranya rata-rata di atas 50 persen suara.
Kemudian pada Pilkada Serentak 2017 yang dilaksanakan di 101 daerah yaitu 7 provinsi dan 94 kabupaten/kota yang diikut 614 calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah, perempuan 44 orang (7,17 persen) termasuk cagub dan cawagub. Satu perempuan yang maju sebagai cagub di Gorontalo dan tiga perempuan cawagub di Papua Barat, Sulawesi Barat dan DKI Jakarta.
Dari 44 perempuan calon kepala daerah/calon wakil kepala daerah terpilih ialah Enny Anggraeny Anwar sebagai wakil gubernur dan Ali Baal Masdar sebagai gubernurnya di Pilakda Sulawesi Barat. Sedangkan, di tingkat kabupaten/kota, perempuan yang terpilih menjadi bupati terdapat 8 orang, 3 wakil bupati, 2 walikota, dan 1 wakil walikota.
Dari 44 calon tersebut, terpilih 15 perempuan (34 persen) menjadi kepala daerah/wakil kepala daerah. Fenomena ini menjadi suatu kemajuan selama dua kali Pilkada yang terpilih di atas 30 persen, meskipun dari keseluruhan jumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dipimpin masih berkisar 8 persen dari sekitar 520 kabupateh/kota.