Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penangkapan geng motor (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Jakarta, IDN Times - Keberadaan geng motor sangat meresahkan masyarakat. Tidak hanya membuat onar, namun juga tidak segan-segan menganiaya korban sampai meninggal.

Seperti yang dialami DT (15) yang menjadi korban kebrutalan geng motor saat tengah mengikuti Sahur On The Road di depan Vihara, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5).

Aksi geng motor yang memakan korban sudah sering terjadi mirisnya sebagian besar pelaku masih di bawah umur. Berikut ini kasus-kasus geng motor yang terhitung sadis saat beraksi.

1. Fajar tewas ditusuk bambu oleh geng motor

ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Pada Mei 2017 silam, seorang pemuda warga Jakarta Timur tewas setelah dibantai tujuh anggota geng motor, dua di antaranya masih di bawah umur

Kejadian tersebut semula berawal dari konvoi iring-iringan sampai ke Pondok Gede dan Jatiwaringin Jakarta Timur, saat konvoi mereka juga termotivasi untuk membuat onar.

Korban yakni Muhammad Fajar merupakan warga biasa namun dia menjadi kebengisan geng motor. Dia tewas setelah dianiaya menggunakan bambu sepanjang kurang lebih 1,5 meter dan golok.

2. 15 Begal sadis Bandung

Puluhan anggota geng motor yang diamankan Polres Sukabumi Kota diperlihatkan saat konferensi pers di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (24/12). Sebanyak 41 anggota geng motor yang sering mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat diamankan Polres Sukabumi Kota di Citamiang, Sukabumi, Minggu (24/12) dini hari. ANTARA FOTO/Budiyanto/ama/17 ANTARA FOTO/Budiyanto/

Masih di tahun yang sama, Mei 2017. 15 anggota geng motor XTC berhasil diringkus kepolisian Bandung. 10 orang di antaranya masih di bawah umur.

Komplotan ini termasuk sadis sebab langsung membacok dan mengambil barang-barang korbannya.

Seperti yang dialami Dicky Noviana (32), saat dia menepi di sekitar Jalan Sukagalih, Sukajadi, untuk mengangkat telepon pada Senin 15 Mei 2017 sekira pukul 00.30 WIB. Tiba-tiba geng tersebut membacok punggung dan lengan Dicky.

3. Anggota geng motor bacok teman sendiri

ANTARA FOTO/Risky Andriyanto

Dilansir dari Antara, Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Ditreskrimum Polda) Riau menangkap empat remaja anggota geng motor di bawah umur yang dengan sadis tega menghabisi nyawa temannya sendiri dengan bacokan senjata tajam.

"Dalam aksinya mereka melakukan pengeroyokan disertai pembacokan hingga menyebabkan korban bernama Angga (18) meninggal dunia," kata Kholid.

Kholid menjelaskan, tindakan membabi buta yang dilakukan oleh remaja putus sekolah tersebut berawal dari cekcok di media sosial Facebook.

"Mereka geng. Ada grup Warlex. Saling ejek di Facebook, akhirnya terjadi pengeroyokan terhadap korban," jelas Kholid.

"Korban mengalami luka cukup parah pada bagian punggung, kaki dan paha. Sejauh ini kita sudah periksa belasan saksi dan menetapkan empat orang ini sebagai tersangka," ujarnya.

4. Tidak hanya senjata tajam, geng motor juga gunakan pistol

[Ilustrasi] Geng motor yang ditangkap polisi. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Tidak hanya, menggunakan senjata tajam. Saat beraksi geng motor juga menggunakan senjata api jenis pistol.

Seperti kejadian di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (29/4) lalu. Dwi Prastyo (21) dipepet empat pelaku yang berboncengan dan langsung menodongkan celurit dan pistol ke arah Dwi. Beruntung, Dwi lolos dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Utara

Pihak kepolisian membekuk dua pelaku begal bersenjata api jenis pistol. Salah satu pelaku yang juga masih duduk di bangku SMP.

5. Enam pelaku geng motor aniaya lima korban di bawah umur

ANTARA FOTO/Budiyanto

Aksi geng motor berikutnya tidak kalah sadis. Enam pelaku beraksi pada Minggu (24/3) sekitar pukul 01.00 WIB di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Empat korban yang juga di bawah umur sempat melawan sebelum kabur menyelamatkan diri dan melaporkan namun namun satu rekannya yang masih duduk di bangku SMP tertinggal dan dianiaya.

Dari enam begal, dua di antaranya masih di bawah umur sehingga mendapat penanganan khusus.

Editorial Team