Tiga paslon capres 2024 dalam debat capres di KPU (YouTube/IDN Times)
Sejumlah partai lawan politik Prabowo-Gibran ada yang sudah melempar sinyal akan bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Dari parpol pendukung Anies-Muhaimin, ada PKB dan NasDem yang sudah memberikan sinyal bergabung.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyatakan PKB ingin terus bekerja sama dengan Gerindra dan Presiden terpilih 2024-2029 di pemerintahan baru nanti. Hal tersebut disampaikan langsung Cak Imin saat menerima Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kantor DPP PKB, Rabu, 24 April 2024.
Terlebih, kata Cak Imin, sebagai presiden terpilih Prabowo akan menghadapi berbagai agenda pembangunan yang begitu menantang. Karena itu, bagi kepentingan tersebut, maka kesuksesan pembangunan adalah kesuksesan yang diharapkan seluruh rakyat.
"PKB ingin rakyat tersenyum bahagia ke depan karena kemajuan dan kemakmuran," ujarnya.
Sementara, NasDem masih malu-malu melempar sinyal gabung koalisi pemerintahan Prabowo. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sempat menyebut soal opsi terbaik bagi partainya selain bergabung ke pemerintah. Paloh menyebut NasDem dan PKB siap membuka buku baru dan menutup buku lama terkait sengketa hasil pilpres.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali juga kedapatan mendatangi kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024 malam.
Parpol pengusung Anies lainnya, PKS masih melempar sinyal bergabung ke barisan koalisi Prabowo-Gibran. Namun, PKS sempat memberikan selamat atas terpilihnya Prabowo-Gibran. Tetapi keinginan partai berlambang padi dan bulan sabit itu mendapat sinyal penolakan dari internal Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Gelora.
Sedangkan, dari partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hanya PPP yang blak-blakan mengaku siap apabila diajak Prabowo-Gibran masuk jajaran KIM. Adapun, PDIP, Hanura, dan Perindo masih belum memberikan sinyal terkait posisi partai ke depan.