Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - COVID-19 atau yang lebih dikenal sebagai Virus Corona telah menjadi perhatian publik sejak kemunculannya terdeteksi di Tiongkok untuk kali pertama di awal tahun 2020. Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini membuatnya menjadi pusat perhatian banyak negara, termasuk Indonesia.

Awal Maret lalu Presiden Joko "Jokowi" Widodo secara resmi telah mengumumkan adanya 2 warga negara Indonesia asal Depok yang telah suspect Virus Corona dan hasilnya adalah negatif. Meski begitu, pernyataan tersebut sekaligus memastikan bahwa Indonesia mesti benar-benar waspada terhadap penyebaran virus yang berasal dari Tiongkok tersebut.

Kewaspadaan tentu mesti ditingkatkan, baik oleh negara maupun individu warganya. Pasalnya, kalau virus ini dibiarkan tersebut menyebar, maka efek buruk bagi negara tidak dapat terhindarkan. Penasaran sampai sejauh mana virus corona bisa berdampak buruk pada kondisi sosial dan ekonomi sebuah negara?

1.Membuat nilai tukar Rupiah melemah

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Pada hari Senin (2/3) Maret, Rupiah ditutup melemah di angka Rp14.240 per dolar AS. Penurunan nilai mata uang rupiah ini tak terlepas dari dampak buruk virus Corona. Kok, bisa? Karena para pelaku pasar makin khawatir terhadap kondisi bisnis di Indonesia setelah Presiden Jokowi mengumumkan adanya dua WNI yang suspect virus Corona.

Sebetulnya bukan hanya Indonesia yang terdampak oleh penyebaran virus Corona ini, tapi juga negara-negara lain di dunia. Sehingga ekonomi secara global pun terguncang yang pada akhirnya berdampak pada pelemahan rupiah.

Tapi Indonesia masih tergolong beruntung karena efek virus Corona terhadap perekonomian hanya 1,08 persen. Lebih kecil dibandingkan negara-negara lainnya di Asia maupun Eropa.

Baru saja pemerintah mengumumkan dua WNI terdeteksi virus Corona tapi efek pasar sudah begitu menekan rupiah. Apa jadinya kalau virus Corona benar-benar dibiarkan menyebar dan lamban ditangani?

2.IHSG Anjlok

Editorial Team

Tonton lebih seru di