Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Aplikasi Pegipegi (screenshot)
Ilustrasi Aplikasi Pegipegi (screenshot)

Jakarta, IDN Times - Industri online travel agent (OTA) menjadi salah satu sektor yang terdampak akibat wabah virus corona atau COVID-19. Perusahaan yang menyediakan tiket pesawat hingga booking tempat penginapan ini, juga terpaksa kehilangan banyak konsumen. Hal ini juga disebabkan oleh penerapan sejumlah aturan dan larangan di beberapa sektor Industri.

Salah satu mantan karyawan OTA Pegipegi berinisial ZA mengatakan, situasi tersebut membuat sejumlah karyawan di tempatnya bekerja terpaksa mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). ZA sendiri mengaku sudah tak bekerja sejak akhir April lalu.

"Pada 15 April itu ada pemutusan hubungan kerja besar-besaran. Itu pokoknya sebagian besar divisi gue semua kena (PHK)," ungkap ZA kepada IDN Times, Senin (11/5).

1. Ada 85 karyawan yang terkena PHK dan tak bekerja lagi sejak 15 April

Ilustrasi aplikasi Pegipegi (tangkapan layar)

ZA sudah bekerja di Pegipegi selama dua tahun. Dia bertugas di divisi pemasaran. Di divisinya saja, ungkap ZA, ada 29 orang yang kena PHK.

"Cabang kita kan ada Bali, Yogya, Surabaya, Bandung, sama Jakarta. Dari lima cabang itu, divisi gue yang dari 54 orang, sekarang tinggal 25," ungkapnya.

Dia juga memperkirakan, dari 300 karyawan dari berbagai divisi, 85 orang di-PHK.

"Ada 85 orang di Pegipegi yang di-cut kalau kita hitung berdasarkan grup. Jadi tanggal 15 April itu, pada diinfoin kalau diputus hubungan dan mereka gak kerja lagi," jelasnya.

2. Karyawan berstatus pegawai tetap turut kena PHK

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

ZA mengatakan, beberapa karyawan yang kontraknya belum berakhir juga kena PHK. Bahkan, karyawan dengan status pegawai tetap pun turut terimbas. Menurutnya, PHK terjadi karena restrukturisasi sumber daya manusia akibat dampak dari COVID-19.

"Pegawai tetap tuh yang lama-lama, dari awal Pegipegi ada, dari awal bangun, juga kena (PHK)," ucapnya.

Selain itu, menurut ZA, jumlah konsumen yang melakukan booking via Pegipegi juga semakin menurun.

"Sehari biasanya 3.000 booking-an. Kalau sekarang 1.000 gak nyampai," katanya.

ZA bercerita, setelah PHK email para eks karyawan langsung dinonaktifkan. Barang-barang atau inventori perusahaan langsung dikembalikan.

"Prosesnya, besoknya itu langsung ada kurir datang ke rumah satu-satu kasih surat. Surat yang harus ditandatangani dan laptop juga harus dibalikin," kata dia.

3. Memenuhi kebutuhan dengan berjualan makanan

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski begitu, ZA tetap bersyukur. Gaji terakhir dan tunjangan hari raya (THR) tetap diberikan oleh perusahaan. Kini, dia mencari peruntungan lain agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Selain nyari kerja, sama kayak orang lain jualan. Coba jual makanan. Belum terlihatlah hasilnya masih baru," jelas dia.

ZA mengungkapkan, kecewa dengan keputusan PHK dari Pegipegi. "Rada kecewa sih. Walaupun kita dapat bayaran, nyari kerjaan sekarang susah," kata dia.

4. Respons Pegipegi terkait PHK karyawan

Ilustrasi aplikasi Pegipegi (tangkapan layar)

IDN Times meminta tanggapan dari pihak Pegipegi atas informasi ini. Associate Public Relations Manager Pegipegi, Devi Agustina mengatakan, pihaknya memang mengambil keputusan strategis. Namun, dia tak menjelaskan lebih detail, apakah keputusan strategis itu merujuk pada PHK sejumlah karyawan.

"Keputusan strategis ini memungkinkan Pegipegi untuk melakukan inovasi dengan kemampuan, kecepatan, serta efisiensi yang lebih tinggi di sektor yang kompetitif dan cepat berubah. Tujuan utama kami adalah membuka akses traveling kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan melanjutkan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi terbaik bagi para pengguna," ungkapnya kepada IDN Times, Selasa (12/5).

"Keputusan perusahaan untuk mempertajam strategi bisnis bertujuan untuk menjaga keberlanjutan bisnis, meningkatkan performa perusahaan untuk memberikan lebih banyak nilai tambah bagi pengguna untuk jangka pendek maupun jangka panjang," jelasnya lagi.

Editorial Team