Ilustrasi petugas medis (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Wali Kota Mohammad Idris sebelumnya mengatakan rapid test berpusat di dua tempat, yaitu di alun-alun yang berada di kawasan Grand Depok City dan rumah sakit. Namun berselang sehari, Idris dalam rilis persnya mengatakan rapid test bakal berlangsung hanya di puskesmas dan rumah sakit.
“Untuk rapid test dilakukan di berbagai rumah sakit yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan juga tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD lengkap saat kontak erat dengan pasien positif,” kata Idris.
Sedangkan, bagi mereka yang bersatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang tengah menjalani isolasi mandiri diinstruksikan keluar rumah buat jalani rapid test.
“Di Puskesmas hanya untuk (ODP). Nanti yang bersangkutan itu dihubungin satu per satu melalui sambungan telepon,” kata Novarita.
Sementara itu, Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan) Agung Nugroho, mengimbau setiap wilayah yang hendak menjalani rapid test di fasilitas publik, seperti puskesmas agar memperhatikan keselamatan.
“Pertama, tenaga medis harus dibekali APD, lalu harus disiapkan social distancing ketika mereka (yang jalani tes) mengantre, dan daerah sekitar puskesmas harus disterilisasi supaya tak menyedot atensi publik yang malah ujungnya mengundang kerumunan,” kata Agung, Selasa (24/3) malam.