Jakarta, IDN Times - Maspupah, 49, ibunda almarhum Mulyadi Suryana, 23, korban tewas aksi di DPR-MPR RI merasa kematian anaknya janggal. Darah yang terus keluar hingga saat penguburan anaknya, membuat Maspupah berpikir ulang tentang penjelasan polisi kepadanya.
Awalnya, polisi mengatakan Yadi--panggilan akrab sang anak, meninggal karena jatuh. Baru setelah bertemu dengan Maspupah, polisi menyebut Yadi meninggal saat terlibat aksi demonstrasi di sekitar DPR RI.
Kecurigaan Maspupah kian besar karena melihat bengkak-bengkak di wajah dan punggung anaknya. Ia tak lagi percaya keterangan polisi bahwa anaknya tewas karena penyakit asma bawaan dan gas air mata.
"Kalau dia membunuh anak saya, saya tidak terima. Kalau anak saya meninggal saya ikhlas biar dia tenang. Saya gak terima anak saya diperlakukan kayak binatang karena perginya sehat," ujar Maspupah.
