Pemkot Semarang membuka Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Kedungmundu Tembalang untuk menampung pasien virus corona. (dok. Humas Pemkot Semarang)
Sebelumnya, Direktur RSDC Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Jawa Tengah Aditya Nugraha mengaku, dari total jumlah pasien, sembilan orang di antaranya mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU).
"Untuk saat ini sudah ada 30 dan sembilan pasien COVID-19 di antaranya yang kita beri perawatan di ICU. Itu data terakhir tapi jumlahnya masih bisa bertambah," katanya, Kamis (24/6/2021).
Ia menuturkan, para pasien COVID-19 yang berdatangan ke rumah sakitnya mayoritas dalam kondisi gejala berat. Bahkan, Adit mendapati banyak yang membutuhkan perawatan menggunakan tabung oksigen. Padahal, rumah sakitnya hanya menerima pasien dengan kategori sedang sampai ringan.
Adit mengungkapkan, pasien COVID-19 bergejala berat tersebut diketahui dalam keadaan sesak napas. Informasi yang diperoleh, pasien mendapat rujukan dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Semarang.
"Semua yang gejalanya berat ternyata dari Semarang. Dan yang berat-berat inilah yang pada butuh bantuan tabung oksigen. Jadi gak mungkin pas masuk terus kita tolak," terangnya.
Saat ini pihaknya membutuhkan pasokan oksigen dalam jumlah banyak mengingat permintaannya yang meningkat pesat belakangan ini. Misalnya pada Selasa (22/6/2021), RSDC Kedungmundu setidaknya membutuhkan pasokan 42 tabung oksigen. Sedangkan pada Rabu (23/6/2021), permintaan tabung oksigen melonjak drastis sampai 60 buah.
"Untuk ketersediaan oksigen di Kota Semarang sebenarnya terjadi peningkatan luar biasa. Untuk suplainya belum bisa terpenuhi. Kami mengalami keterbatasan oksigen," tandasnya.