Jakarta, IDN Times - Jelang bulan Februari, kasus COVID-19 di Indonesia terus menanjak. Hal itu seolah mengonfirmasi prediksi Menteri Koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Luhut Pandjaitan, yang menyebut puncak COVID-19 varian Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari 2022 hingga awal Maret 2022.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, dalam 24 jam terakhir terdapat 1.745 kasus. Angka ini menjadi yang tertinggi selama 3 bulan terakhir. Maka, akumulasi kasus COVID-19 sejak pandemik terjadi mencapai 4.275.528.
Sementara, kasus angka kematian harian tergolong rendah yakni bertambah empat jiwa. Akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 di Tanah Air mencapai 144.192.
Namun, publik perlu mewaspadai meningkatnya kasus aktif COVID-19 di Tanah Air. Kasus aktif menjadi indikator jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, kasus aktif bertambah 1.232 pasien. Maka, kasus aktif pun menembus ke angka 10.796.
Kementerian Kesehatan telah menyampaikan bila nantinya jumlah warga yang tertular COVID-19 membludak, maka mereka akan kembali menerapkan strategi lama yakni memprioritaskan rumah sakit bagi kasus-kasus COVID-19 berat. Bagi pasien yang mengalami gejala ringan dan sedang akan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
Lalu, bagaimana dengan jumlah capaian tes dalam 24 jam terakhir?