Jakarta, IDN Times – Berada di perlintasan garis Khatulistiwa membuat Sintang memiliki banyak kelebihan. Matahari yang bersinar cerah sepanjang hari dan menjadi daerah pertemuan antara Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, menjadikan kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat ini sangat kaya dengan aneka flora dan fauna.
Salah satu yang sangat terkenal dan hanya ada satu-satunya di dunia, yang tumbuh di tanah Sintang adalah tanaman endemik nephentes clipeata atau kantung semar. Tanaman dengan bunga berbentuk kantung berwarna kemerahan ini tumbuh di celah-celah tebing curam bebatuan Bukit Kelam, batu raksasa tertinggi di dunia.
Satu lagi yang menakjubkan dan baru-baru ini mendapat perhatian dari pemerintah setempat adalah daun sengkubak. Daun sengkubak merupakan vetsin atau micin atau MSG alami, karena sifatnya yang memberikan rasa manis dan gurih pada setiap makanan.
Daun sngkubak ini tumbuh di tempat-tempat tertentu di Sintang dan telah menjadi bagian dari resep masakan masyarakat Dayak secara turun temurun.
Daun sengkubak berbentuk lebar seperti daun jambu dengan panjang bisa mencapai 12 cm lebih. Pohonnya tidak tinggi dengan ranting-ranting yang kecil dan merambat. Daun sengkubak tumbuh di daerah perbukitan atau lembah, salah satunya di Desa Nanga Bayan, sebuah desa di perbatasan antara Indonesia dan Sarawak, Malaysia.