Kedua kubu juga punya pandangan berbeda soal niat Anies menggelar Formula E pada 2022, setelah tertunda pada 2020 karena pandemik COVID-19. PSI merasa penyelenggaran Formula E akan membebani APBD karena tak memakai uang sponsor.
Apalagi, anggaran yang digelontorkan jauh lebih banyak ketimbang sejumlah sektor lain.
"Lucunya buat balapan seperti ini dananya lebih besar dari air bersih yang cuma sekian ratus miliar. Formula E cuma biaya komitmen per tahunnya Rp400 miliar tiap tahun dan tiap tahun naik terus. Itu cuma komitmen, belum biaya pelaksaan dan bank garansi. Jadi triliunan, tapi balapan cuma 45 menit," ujar Anthony.
Sementara itu, Rani mengatakan kerugian akibat penyelenggaraan Formula E baru sebatas prediksi. Sebab, ajang balap mobil listrik itu belum terlaksana.
"Formula E ini kan belum terlaksana, untung rugi itu menurut Rani baru prediksi. Pemprov ini kan punya kegiatan yang hasilnya perlu kita support. Kita sudah paripurnakan dari 2019 dan 2022 wacananya akan dilaksanakan, tapi kan melihat kondisi pandemik. Saya yakin tidak ada yang berani memaksakan kondisi apa pun ketika pandemik," ujarnya.