BMKG: Suara Dentuman Keras di Langit Bandung Bukan karena Faktor Alam 

Kejadian dentuman sempat terjadi di Jakarta dan Jawa Tengah

Bandung, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tony Agus Wijaya memastikan suara dentuman yang terdengar di langit Kota Bandung dan sekitarnya bukan karena faktor alam.

Tony menuturkan, berdasarkan pantauan yang dilakukan BMKG, pada Kamis(21/5), pukul 00.00 sampai dengan 10.00 WIB kondisi di sekitar Bandung tidak ada gempa bumi sama sekali. Kemudian sejak pagi menuju siang hari kondisi di Bandung dan sekitarnya pun cerah berawan, tidak ada hujan.

"Tidak ada kejadian petir di Bandung Raya antara pukul 08.30 sampai dengan 10.00 WIB," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (21/5).

Tony mengajak, seluruh elemen yang memiliki sumber daya untuk melakukan analisasi penyebab sumber suara ini di luar faktor gempa, cuaca, dan petir.

1. Suara dentuman terjadi pada pagi hari

BMKG: Suara Dentuman Keras di Langit Bandung Bukan karena Faktor Alam Tangkapan layar Twitter

Sebelumnya, terdengar suara dentuman yang masih simpang siur dari mana asalnya dirasakan warga Bandung dan sekitarnya. Kejadian ini sempai ramai disampaikan warga melalui media sosial Twitter. Sejumlah akun yang menyebut mendengar dentuman bahkan lebih dari tiga kali.

Akun @LeonyChirstina misalnya, menyebut bahwa di Cimahi terdengar suara dentuman bahkan sampai delapan kali. "Kebangun gara-gara dengar suara dentuman 8 kali di kota Cimahi. Keras banget suaranya. Hanya selang 1 menit. Seperti suara petasan yang besar banget tapi jauh suaranya. akhirnya officially ya.. saya denger langsung sendiri. Nggak penasaran lagi," ujarnya.

Ada juga akun @ireneclaudi yang mengatakan mendengar suara dentuman ini. Bahkan karena suara tersebut dia langsung terbangun dari tidurnya.

"Kebangun krn suara dentuman. Kirain suara cek sound bedug. Cek twitter trnyata mmg warga Bdg dgr suara dentuman," kata dia lewat unggahan di media sosial.

Putri, salah satu warga Cimaung, Kabupaten Bandung, menuturkan bahwa di daerah rumahnya juga terdengar suara dentuman yang cukup besar. Dia tidak paham dari mana asal suara dentuman tersebut. Namun, suaranya besar seperti barang yang dilempar dari langit jauh ke tanah.

"Aduh apa yah itu kok serem banget. Sekarang masih terdengar suara dentumannya," kata dia.

2. Suara dentuman seperti ini sempat terjadi di Jakarta

BMKG: Suara Dentuman Keras di Langit Bandung Bukan karena Faktor Alam ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Sebelum di Bandung, suara dentuman yang janggal juga sempat terdengar oleh warga di Jakarta dan sekitarnya.
Kepala BNPB Doni Monardo juga telah mengonfirmasi berdasarkan laporan dari pos Gunung Salak yang membenarkan adanya suara dentuman seperti petir.

“Tadi dini hari jam 2 mendengar suara dentuman seperti petir, tapi tidak terekam secara kegempaan. Cuaca cerah dan gunung terlihat jelas,” kata Doni.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, suara dentuman bukan berasal dari Gunung Anak Krakatau melainkan dari suara petir di Gunung Gede, Jawa Barat.

"Suara dentuman tidak terkait dengan erupsi Anak Krakatau. Mereka (pos PVMBG) menjawab di Gunung Gede semalam hujan dan petir antara pukul 18 hingga 22," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan.

3. Suara seperti ini juga dirasakan sebagian warga Jawa Tengah

BMKG: Suara Dentuman Keras di Langit Bandung Bukan karena Faktor Alam Freewalpaper

Suara dentuman yang mengagetkan warga di daerah Solo hingga Yogyakarta pada tanggal 9 dan 11 Mei dini hari, diperkirakan berasal dari gelombang kejut atau shock waves yang dipicu dari pesawat jet.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie memastikan dentuman yang terjadi tidak berkaitan dengan aktivitas alam, yaitu petir atau gempa. Menurut Setjoaje suara diduga dipicu dari sonic zoom atau gelombang kejut diperkirakan berasal dari suara pesawat jet yang diperkirakan melintas di wilayah Jawa Tengah.

"Itu gelombang suaranya melebihi kecepatan suara umumnya maupun aktivitas vulkanik," ujar Setyoajie.

Ia mengaku bila ditelisik dari analisis meteorologis, terangnya, sebagian besar ada awan hujan yang lebih terkonsentrasi di utara dan pesisir selatan Jawa. Pihaknya juga menerangkan bahwa kondisi tersebut konsisten dengan distribusi sambaran petir pada tanggal 10 hingga 11 Mei 2020 pukul 23.00 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB.

Menurutnya sambaran petir hanya ada di wilayah Utara, Barat Laut, Barat, Barat Daya, Selatan dan Tenggara Jateng.

"Sehingga kecil kemungkinan suara dentuman tersebut dipicu oleh aktivitas sambaran petir, dikarenakan tidak adanya aktivitas sambaran petir di lokasi terdampak pada rentang waktu itu," jelas Setyoajie.

Baca Juga: [BREAKING] Suara Dentuman Keras Terdengar di Kota Bandung dan Sekitarnya

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya