Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Politikus PDIP Deddy Sitorus mengaku partainya selalu berhubungan baik dengan semua pihak kecuali dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Deddy menyatakan PDIP tidak mungkin berhubungan baik lagi dengan Jokowi karena telah membakar rumahnya sendiri demi kepentingan keluarganya.

Sejak tahun 2005 silam, saat itu PDIP mengusung Jokowi untuk maju pada Pilkada Surakarta. PDIP kembali mengusung Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan berlanjut pada Pilpres 2014-2019.

“Hubungan kita dengan semua baik, yang tidak baik itu cuma dengan Jokowi. Karena dia lebih memilih membakar rumahnya sendiri untuk kepentingan dia dan keluarganya,” kata Deddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Deddy menuturkan, PDIP tidak pernah bermusuhan dengan Gerindra. Pernyataan itu disampaikan ketika ditanya apakah ada peluang bagi PDIP untk melakukan rekonsiliasi bersama Gerindra usai Pemilu 2024.

“Memangnya kita ada permusuhan dengan Gerindra? Kan nggak ada. Kita berkompetisi dalam pemilu yang konstitusional. Nggak ada masalah kita dengan Gerindra,” ucapnya.

1. PDIP kecewa Gibran jadi cawapres Prabowo

Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (YouTube/Prabowo Gibran)

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo, mengaku kecewa dengan bergabungnya Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju. Padahal, Gibran merupakan kader PDI Perjuangan.

Dia mengatakan, pencalonan Gibran pada Pilpres 2024 telah melukai semua pihak di PDIP yang telah merekam jejak perjalanan politiknya di kancah politik di Indonesia.

"Sebagai kader PDI Perjuangan, saya sangat kecewa dengan keputusan GRR yang meniggalkan PDI Perjuangan untuk dicalonkan oleh partai lain dan menjadi Cawapres dari KIM. Memang ini hak politik GRR, tetapi ini juga melukai hati banyak orang yang mengetahui dan merekam perjalanan karir GRR," ujar Andreas

2. PDIP bertanya-tanya mengapa Gibran tega berpaling

Editorial Team

Tonton lebih seru di