Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dedie Rachim.jpeg
Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim saat syuting podcast Ngobrol Seru di kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Intinya sih...

  • Dedie Rachim ingin mengubah angkot menjadi transportasi massal dengan kapasitas besar, seperti Biskita Trans Pakuan.

  • Modernisasi angkot ke Biskita sudah berjalan dengan skema 3:1 dan uji coba angkot modern ber-AC.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, ingin pelayanan transportasi publik di Bogor setara dengan wilayah aglomerasi lain seperti Jakarta dan Tangerang yang sudah terintegrasi dengan MRT, LRT, hingga TransJakarta.

Dedie mengatakan, konversi angkot di kota hujan tidak hanya soal kendaraan, tapi juga soal mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah terbentuk sejak lama.

“Persoalan angkot ini ujung-ujungnya adalah bagaimana mengubah kebiasaan dan sistem yang sudah terbentuk ke sistem baru. Kita punya program namanya reduksi, konversi, dan rooting angkot supaya Kota Bogor bisa terlepas dari julukan kota sejuta angkot,” kata Dedie di acara 'Ngobrol Seru by IDN Times,' Kamis (14/8/2025).

Ia menambahkan, pemerintah daerah juga harus menyiapkan anggaran yang cukup untuk mendukung proses transisi ini.

1. Dari angkot modifikasi ke transportasi massal berkapasitas besar

Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim (kiri) berbincang dengan Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis (kanan) dalam acara media visit ke kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Menurut Dedie, salah satu langkah penting adalah menyediakan moda transportasi yang lebih massal dengan kapasitas penumpang lebih besar, yaitu Biskita Trans Pakuan.

“Angkot itu kan kendaraan kecil yang dimodifikasi. Kita ubah jadi angkutan yang lebih massal, kapasitasnya lebih banyak sehingga volume kendaraan di satu jalur bisa berkurang,” kata dia.

2. Skema 3:1 ke Biskita, modernisasi angkot sudah berjalan

Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim (kiri) berbincang dengan Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis (kanan) dalam acara media visit ke kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Dedie memaparkan, Biskita Trans Pakuan adalah bus berukuran sedang yang hadir untuk mengurangi eksistensi angkot di tengah kota. Selain itu, sudah ada uji coba tentang angkot modern yang ber AC untuk lebih memberi kenyamanan bagi para penumpangnya.

“Setiap bus berkapasitas 30 penumpang yang diluncurkan harus mereduksi tiga angkot. Kalau modernisasi angkot, dua angkot lama diganti satu angkot baru,” kata dia.

Hingga kini, Bogor sudah memiliki empat koridor hingga enam koridor Biskita yang melayani area prioritas kebutuhan warga. Ia menargetkan akan membangun total hingga 10 koridor agar dapat menjangkau warga-warganya di wilayah. Dedie juga menyiapkan integrasi transportasi saat LRT masuk ke Bogor.

3. Integrasi LRT, KRL, dan bus untuk kurangi kemacetan

Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim saat media visit ke kantor IDN Times, Selasa (12/8/2025). IDN Times/Rendy.

Dedie mengingatkan pentingnya konektivitas Bogor–Jakarta yang efisien agar warga tidak terdorong menggunakan mobil pribadi.

“Kalau Bogor tidak disentuh sistem transportasi yang seimbang, pilihan warga terbatas. Mereka cenderung bawa mobil ke Jakarta, dan itu bisa menambah kemacetan,” kata dia.

Ia berharap ke depan ada lebih banyak rute bus langsung seperti ke Blok M atau Senayan untuk melayani komuter dari berbagai wilayah Bogor.

Editorial Team