Sayang sekali, aksi unjuk rasa damai di depan Istana Negara, Jakarta pada Jumat 4 November berubah menjadi ricuh. Hal ini diduga terjadi gara-gara ulah oknum provokator. Massa membakar beberapa kendaraan milik polisi.
Dikutip Kompas.com, (5/11), Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan bahwa massa tidak memenuhi janji akan melakukan aksi damai. Awalnya katanya mau aksi damai, tapi ternyata malah jadi begini.
Ada tiga sampai empat mobil polisi dan TNI yang dibakar oleh massa. Meski sempat diwarnai aksi kericuhan pada demo tersebut, Iriawan memastikan saat ini kondisi sudah kondusif. Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir karena polisi akan terus mengamankan Ibu Kota.
Selain pembakaran mobil milik kepolisian, ada sekitar delapan orang korban luka-luka dari aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut. Sejumlah korban tersebut berasal dari pihak kepolisian dan juga dari demonstran.
Saat ini, korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Demonstrasi 4 November dilakukan oleh sejumlah organisasi massa untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menistakan agama. Aksi demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi yang pernah digelar pada 14 Oktober 2016 lalu.