Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Rifki Harsya tegaskan partainya belum ada arahan bahas amandemen UUD 1945. (IDN Times/Amir Faisol)
Rifki mengatakan, sampai hari ini Demokrat belum mengambil sikap terkait amandemen UUD 1945. Dia menegaskan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga belum memberikan arahan secara khusus terkait wacana ini.
"Belum, belum, kita akan kaji setiap perubahan-perubahan dari konstitusi kita. Itu masih masih dalam kajian kita lihat," tutur dia.
Diketahui, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengklaim semua fraksi partai politik (parpol) di MPR RI, telah sepakat mengamandemen UUD 1945.
Sebelumnya, Bamsoet dan pimpinan MPR lainnya juga berkunjung ke kediaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28 Mei 2024.
Salah satu yang disinggung SBY dalam pertemuan itu, yaitu Pemilu 2024 yang berbiaya tinggi. Pengalaman itu dirasakan langsung oleh SBY ketika mengikuti kampanye di 86 kabupaten.
Selain itu, menurut Bamsoet, SBY juga memberikan masukan terkait amandemen UUD. Amandemen harus dijalankan sesuai visi dan misi seorang presiden. Mantan presiden yang memiliki latar belakang militer itu berpandangan, amandemen UUD memiliki nilai penting bagi program pembangunan bangsa dalam jangka panjang.
"Pak SBY berpandangan amandemen itu atas UUD bukanlah hal yang tabu. Beliau sependapat dengan pentingnya kita, bangsa ini memiliki road map, bintang pengarah program pembangunan jangka panjang berkesinambungan. Namun, tetap selaras dengan visi-misi presiden yang berjalan," katanya.
Selain Bamsoet, hadir pula Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah, Syarif Hasan dan Hidayat Nur Wahid.