Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Denny Indrayana, kembali merespons terkait kritiknya yang dijawab Istana.
Denny sebelumnya mengkritik kehadiran Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam peresmian pabrik pengolahan sawit di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang didirikan PT Jhonlin Group milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Menurut Denny hadirnya Jokowi di sana tidaklah etis karena PT Jhonlin tengah tersandung isu suap pajak yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Salah satu poin yang dijawab Istana adalah menegaskan kasus yang melibatkan PT Jhonlin adalah terkait pertambangan batu bara, bukan pabrik biodiesel yang diresmikan Jokowi.
"Saya akan berbicara lebih banyak soal 'Penerima Manfaat' (Beneficial ownership), yang membuktikan bahwa kedua perseroan tersebut tidak bisa secara sederhana dilihat sebagai entitas terpisah semata, karena sebenarnya dimiliki dan dikontrol oleh orang yang sama: Haji Isam," ujar Denny dalam keterangan tertulis, Senin (1/10/2021).