Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi resmikan pabrik diesel di Kalimantan Selatan (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Denny Indrayana, kembali merespons terkait kritiknya yang dijawab Istana.

Denny sebelumnya mengkritik kehadiran Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam peresmian pabrik pengolahan sawit di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang didirikan PT Jhonlin Group milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Menurut Denny hadirnya Jokowi di sana tidaklah etis karena PT Jhonlin tengah tersandung isu suap pajak yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Salah satu poin yang dijawab Istana adalah menegaskan kasus yang melibatkan PT Jhonlin adalah terkait pertambangan batu bara, bukan pabrik biodiesel yang diresmikan Jokowi.

"Saya akan berbicara lebih banyak soal 'Penerima Manfaat' (Beneficial ownership), yang membuktikan bahwa kedua perseroan tersebut tidak bisa secara sederhana dilihat sebagai entitas terpisah semata, karena sebenarnya dimiliki dan dikontrol oleh orang yang sama: Haji Isam," ujar Denny dalam keterangan tertulis, Senin (1/10/2021).

1. Denny pertanyakan alasan harus di pabrik milik Jhonlin Group

Presiden Jokowi resmikan pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Selain itu, Istana melalui Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Hukum Dini Purwono mengungkapkan kehadiran Presiden Jokowi dalam peresmian pabrik biodiesel adalah dalam rangka mendorong hilirisasi industri.

Menanggapi hal itu, Denny mengatakan, hal itu bukan kapabilitasnya, namun kenapa harus harus pabrik yang dimiliki Jhonlin Group, mengapa bukan perusahaan yang lain.

"Apakah peresmian tersebut lebih terkait dengan kedekatan Haji Isam yang sempat diberitakan sebagai pengurus pendanaan dalam tim kampanye Jokowi dalam Pilpres 2019?" ujar politikus Partai Demokrat itu.

2. Denny sebut tak adanya intervensi perlu juga dikritisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di