Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Polri (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo buka suara terkait kasus dokter Sunardi yang ditembak mati Densus 88 Antiteror Polri.

Ketua IDI Sukoharjo Arif Budi Satria, meminta masyarakat tidak menyangkutpautkan kasus terorisme Sunardi dengan profesinya sebagai dokter.

"Agar tidak terjadi distorsi, perlu ada koreksi penyebutan, jangan almarhum dokter Sunardi, tapi Bapak Sunardi, mungkin itu bisa jadi salah satu bentuk komunikasi. Karena sebagaimana bahwa profesi-profesi lain pun bisa mengalami hal yang sama," ujar Arif melalui siaran tertulis, Senin (14/3/2022).

1. Keterkaitan IDI dan dokter dengan dugaan terorisme sebuah kontradiktif

Penggeledahan rumah oleh Densus 88 di Berbah, Sleman, 3 Oktober 2020. IDN Times/Tunggul Damarjati

Arif menegaskan, keterkaitan IDI dan profesi dokter dengan dugaan terorisme menjadi sebuah kontradiktif. Mengingat, selama ini IDI dan dokter fokus pada kemanusiaan, sementara yang ada saat ini berkaitan dengan terorisme.

“Pengawasan dan pembinaan terus dilakukan oleh IDI Sukoharjo, supaya tidak terlibat dalam kegiatan yang membahayakan orang lain," tegasnya.

2. Peristiwa penembakan Sunardi tidak ada kaitannya dengan profesi dokter

Editorial Team

Tonton lebih seru di