Jakarta, IDN Times - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan mengaku menulis surat ke BUMN PT Geo Dipa berisi klarifikasi mengenai keberadaan rekening milik PT Bumigas di HSBC Hong Kong atas instruksi dari pimpinan jilid IV yang ketika itu diketuai oleh Agus Rahardjo. Ia menulis surat tertanggal 19 September 2017 itu atas rekomendasi dari pimpinan komisi antirasuah.
Menurut Pahala, ia tak memiliki kepentingan apapun terhadap keberadaan BUMN yang bergerak di bidang energi panas bumi (geothermal) dan di bawah Kementerian Keuangan itu. Bahkan, ia mengaku baru kembali bertemu dengan Ahmad Sanusi usai ia duduk sebagai komisaris utama di perusahaan pelat merah tersebut. Ia mengaku tak tahu Ahmad pernah bertugas di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai deputi.
Pahala sempat dituding melanggar etik di komisi antirasuah karena diduga menulis surat tersebut lantaran kenal dengan Ahmad. Ia sempat dilaporkan oleh organisasi Indonesia Corruption Watch (ICW) ke pengawas internal KPK pada Oktober 2018 lalu.
"Saya sudah meninggalkan BPKP tahun 1995, sudah 25 tahun yang lalu. Posisi saya terakhir ketika itu ketua tim dan golongan IIIB," ujar Pahala ketika berbincang secara terbatas dengan media, termasuk IDN Times, di ruang kerjanya di lantai 7 gedung KPK pada (10/2) lalu.
Gara-gara surat yang ia tanda tangani itu, Pahala kemudian dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri oleh kuasa hukum PT Bumigas, Boyamin Saiman pada Oktober 2019 lalu. Menurut Boyamin, Pahala tak memiliki kewenangan meneken surat itu. Kedua, pernyataan yang disampaikan oleh Pahala di surat yang ditujukan ke PT Geo Dipa, dianggap palsu.
"Tidak mungkin lah surat itu saya buat atas inisiatif sendiri. Memang saya kurang kerjaan? Sudah pasti (surat itu) diketahui oleh pimpinan sebelumnya lah," tutur dia lagi.
Di dalam surat yang diperoleh IDN Times, terlihat surat tersebut juga ditembuskan ke pimpinan komisi antirasuah dan Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM). Lalu, mengapa ia bersedia menandatangani surat yang ditujukan ke PT Geo Dipa mengenai nasib satu rekening bank di HSBC Hong Kong?