Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengalami kejadian kurang mengenakkan, Sabtu (21/10/2017) lalu. Hingga Selasa (24/10/2017) hal tersebut masih jadi perbincangan publik.
Bagaimana tidak, pemimpin pasukan tentara Indonesia tersebut ditolak masuk ke Amerika Serikat. Diketahui, Gatot hendak terbang ke AS untuk menghadiri Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization di Washington DC.
Setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Gatot dan rombongan justru mendapat kabar mengejutkan. Pihak US Custom Border and Protection menginstruksikan agar Jenderal Gatot tak memasuki negaranya.
Peristiwa tersebut pun mengejutkan banyak pihak. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bahkan turun tangan langsung menemui pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Sayangnya, hingga saat ini tak ada keterangan pasti soal alasan ditolaknya Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," demikian seperti dikatakan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, Minggu (22/10/2017), dikutip dari Wartakota.
Di sisi lain, Gatot Nurmantyo ternyata bukan satu-satunya Jenderal TNI yang dicekal di Amerika Serikat. Seperti dikutip dari Tribun Medan selain Gatot, ada lima Jenderal TNI lain yang juga mengalami hal serupa. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
Meski begitu, dijelaskan mantan Panglima TNI 2007-2010 Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Kamis (13/2/2014), delapan Jenderal TNI yang masuk dalam daftar hitam tersebut tak perlu khawatir. Pasalnya, Amerika Serikat bukan musuh Indonesia dan tidak menentukan kiprah politik tanah air ke depan. Djoko juga menjelaskan, semua orang, termasuk Jenderal yang dicekal Amerika Serikat berhak bepergian ke luar negeri.
Lantas, siapa saja tujuh Jenderal yang masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat? Simak ulasannya berikut!