Deretan Kisruh Internal Perebutan Kursi Ketua Umum Partai Golkar

Jakarta, IDN Times - Kisruh internal di tubuh Partai Golkar kerap terjadi. Bahkan sejak partai ini berdiri pada era Orde Baru, konflik internal terus bermunculan hingga kini.
Terutama, saat perebutan kursi ketua umum. Partai berlambang pohon beringin ini kerap terjadi polarisasi, hingga muncul faksi dan terjadi konflik.
Berikut deretan konflik internal Golkar dalam kurun beberapa kepemimpinan sejak era Reformasi.
1. Airlangga Hartanto vs Bambang Soesatyo
Kisruh internal Golkar teranyar menjelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih calon ketua umum. Golkar mulai terpecah lantaran dua tokoh sentral maju mencalonkan diri sebagai calon ketua umum untuk periode mendatang. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo maju memperebutkan kursi ketua umum, bersaing dengan petahana Airlangga Hartanto.
Baik Airlangga maupun Bambang, bersaing memperebutkan dukungan dari pengurus tingkat I maupun tingkat II. Bahkan, perebutan tahta tertinggi Golkar itu terus memanas. Sejumlah pengurus daerah yang mendukung Bambang dipecat dari kepengurusan, dan konflik ini diperkirakan terus terjadi hingga terpilihnya ketua umum baru.