Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah memastikan ikut menggandeng swasta dalam vaksinasi COVID-19. Tujuannya untuk mempercepat warga divaksinasi sehingga bisa mengurangi dampak parah bila tertular COVID-19.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Rosan P. Roeslani, mengatakan sudah ada beberapa merek vaksin yang akan digunakan vaksinasi mandiri. Merek vaksin yaitu Moderna, Sinopharm, Jonhson & Johnson dan Sputnik V. Kepastian merek itu disampaikan oleh pemerintah dalam rapat bersama yang digelar beberapa hari lalu.
"(Merek vaksin untuk vaksinasi mandiri) itu yang disampaikan oleh pemerintah ke kami. Kami meeting bareng semua (Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN)," ujar Rosan melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Jumat (12/2/2021).
KADIN sendiri, kata Rosan, sudah mulai membuka pendaftaran bagi perusahaan swasta yang ingin membeli vaksin COVID-19. Pendaftaran itu dibuka hingga 17 Februari 2021 mendatang.
Dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi KADIN, hingga 10 Februari 2021 lalu, sudah ada 2.000 perusahaan yang mendaftar. Bahkan, ada perusahaan asing yang ikut mendaftar dalam program vaksinasi mandiri.
Tetapi, menurut Rosan, perusahaan asing itu hanya boleh memberikan vaksin mandiri kepada pegawainya yang berstatus WNI. Lalu, kapan vaksinasi mandiri akan dimulai? Mengapa vaksinasi mandiri diprotes oleh kelompok masyarakat sipil?