Ilustrasi (Instagram/amarselan)
Setelah itu, Jokowi kembali mengeluarkan pernyataan soal serangan Israel tersebut. Kali ini, ia mengeluarkan pernyataan bersama Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, terkait konflik Palestina dan Israel yang semakin memanas beberapa hari ini.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam akun Twitter-nya, pada Minggu (16/5/2021) malam.
"Kami mengutuk dalam istilah terkuat pelanggaran dan agresi terang-terangan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah pendudukan Palestina, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza," tulis pernyataan bersama tersebut.
Pemimpin tiga negara ini prihatin dengan perluasan permukiman ilegal Israel, serta penghancuran dan penyitaan bangunan milik Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
"Kami juga mengutuk pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel, melalui tindakan tidak manusiawi, kebijakan kolonial dan apartheid terhadap orang-orang Palestina di wilayah pendudukan Palestina, dan sebagainya," tulis pernyataan tersebut.
Pemimpin tiga negara juga meminta semua pihak menahan diri dan menghentikan serangan terhadap warga sipil, serta meminta kedua pihak yang terlibat konflik menerima kehadiran internasional sementara di Al-Quds, untuk memantau penghentian permusuhan.
"Kami juga mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak dan mengambil semua tindakan untuk menjamin keselamatan, serta perlindungan warga sipil Palestina," lanjut pernyataan tersebut.