Jakarta, IDN Times - Sejumlah lembaga survei setahun belakangan ini gencar melakukan survei elektabilitas calon presiden (capres) dan partai politik jelang Pilpres 2024. Puluhan nama pun bermunculan, mulai dari menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf, ketua umum partai politik, hingga kepala daerah.
Umumnya, nama-nama yang muncul di lima besar sejumlah survei antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun, keempat nama tersebut tak memiliki tiket untuk maju pada Pilpres 2024. Belum ada partai politik yang mengajak mereka bergabung atau berkoalisi sebagai kendaraan politik menuju kursi RI 1.
Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang kerap memasang baliho untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat, berada di urutan paling buncit dalam survei. Bahkan, ketiga nama itu tak masuk 10 besar bila ada 20 nama calon presiden yang disodorkan kepada responden saat survei dilakukan.
Lalu, bagaimana cara tokoh yang moncer di survei tapi tak punya tiket maju pada Pilpres 2024?