Jakarta, IDN Times - Seluruh badannya dicat warna perak, dari ujung kaki hingga semua permukaan wajah tak ada yang ketinggalan. Mereka berdiri di bawah lampu merah di sudut-sudut Kota Jakarta dan sekitarnya. Saat malam hari, badan dan wajah mereka memancarkan cahaya keperakan saat diterpa sinar lampu jalan.
Manusia silver, demikian sebutan untuk mereka yang mengecat seluruh tubuhnya dengan warna keperakan, demi bisa mengais rupiah dari kantong-kantong pengendara yang lewat di depan mereka. Mirisnya sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan remaja. Hanya sedikit yang terlihat sudah berumur dewasa.
Kini, manusia silver menjamur di kota-kota besar. Anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu tersebut terjun ke jalan saat pemerintah menerapkan belajar daring di rumah.
Seperti yang dilakukan tiga anak kecil yang ditemui IDN Times di Jalan Raya Kalimalang, Rabu (12/8/2020). Saat teman sebaya mereka belajar daring di rumah, ketiga anak ini malah mengais rupiah di tengah terik matahari.
Dengan tubuh yang dibalut cat silver, sepintas mereka terlihat lucu dengan senyum polos yang memperlihatkan deretan gigi mungil mereka. Namun, ada derita di balik keberadaan anak-anak manusia silver, yang muncul di tengah pandemik COVID-19 ini.