Jakarta, IDN Times - Kegundahan hati Bacharuddin Jusuf Habibie detik-detik jelang Presiden Soeharto lengser terasa begitu berat. Pria yang akrab disapa BJ Habibie itu harus menjabat sebagai Presiden ke-3 RI, menggantikan Soeharto saat kondisi Indonesia tengah bergejolak. Tidak mudah ia mengambil kebijakan.
Dalam bukunya yang berjudul Detik-Detik yang Menentukan, Habibie bercerita kegundahannya kala itu. Ia juga memikirkan, bagaimana harus mengambil kebijakan yang tidak gegabah dan mementingkan rakyat.
Setelah menemani Soeharto dalam kepemimpinannya, Habibie berpikir stigma negatif masyarakat tentang dirinya akan muncul, dan itu dianggapnya wajar. Karena itu, dia tak ingin gegabah mengambil kebijakan.
"Saya harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan, untuk dapat memenuhi keinginan rakyat yang beraneka ragam, namun semuanya bermuara pada keinginan untuk mendapat kebebasan di atas kemerdekaan yang telah mereka miliki," tulis Habibie, dalam bukunya.
