Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, membantah Dewan Pakar Golkar mengusulkan musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Dia mengatakan tidak ada agenda Munaslub Partai Golkar.

"Gak ada, agenda itu gak ada," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

1. Airlangga bicara forum tertinggi di Partai Golkar

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Airlangga menerangkan, forum tertinggi di Golkar yakni rapat kerja nasional (rakernas), rapat pimpinan (rapim), dan musyawarah nasional (munas). 

"Forum tertinggi, rakernas, rapim, munas," ucap dia, menjawab pertanyaan jurnalis soal isu di internal Golkar masih solid atau tidak.

2. Bila Airlangga tidak jadi capres pada Pilpres2024, diusulkan ada munaslub Golkar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara, Anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam, mengatakan, Munas Golkar 2019 memutuskan Airlangga sebagai capres pada Pilpres 2024. Namun, hingga kini belum ada hasil yang pasti Airlangga akan maju sebagai capres 2024.

Menurut Ridwan, bila Airlangga tidak jadi capres pada Pemilu 2024, diusulkan ada Munaslub Golkar.

"Berarti harus munaslub kan, karena harus mengubah keputusannya. Jadi munaslub dalam rangka mengubah keputusan bahwa Airlangga bukan calon presiden, bisa calon lain kan, apakah yang lainnya saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga," kata Ridwan kepada awak media, Minggu (9/7/2023).

"Tapi, berpeluang juga karena munaslub, maka pergantian ketua umum bisa mengarah ke sana, tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara," sambungnya.

3. Dewan Pakar Golkar rapat tiga bulan sekali

Partai Golkar (golkar.or.id)

Ridwan menerangkan, usulan munaslub itu disampaikan dalam rapat Dewan Pakar Golkar pada Minggu (9/7/2023). Menurutnya, rapat tersebut digelar tiga bulan sekali. "Materinya, karena kita Dewan Pakar ya, pertama kita mendengarkan dari seluruh Dewan Pakar yang hadir terkait dengan isu nasional yang aktual."

"Kedua, posisi Partai Golkar di dalam Pemilihan Legislatif 2024, itu kita selalu evaluasi tiap tiga bulan. Ketiga, Pilpres, yaitu keputusan Munas Golkar, Desember 2019, yang salah satunya memutuskan ketum sebagai capres, yang sampai hari ini belum menunjukkan tanda-tanda ke mana arah DPP Partai Golkar. Padahal, kan sudah hampir empat tahun ya. Desember ini sudah empat tahun, tetapi kejelasan DPP Golkar terhadap keputusan munas itu belum kelihatan," imbuhnya.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Editorial Team