IDN Times/Axel Jo Harianja
Majalah Tempo dilaporkan oleh mantan Ketua Tim Mawar Mayjen (Purn) TNI, Chairawan ke Dewan Pers terkait pemberitaan Majalah Tempo Edisi 10 Juni-16 Juni yang berjudul "Tim Mawar dan Rusuh Sarinah". Terkait hal itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) Tempo, Budi Setyarso mengatakan, penamaan judul itu dikutip dari pernyataan dari Fauka Noor Farid yang juga merupakan mantan anggota Tim Mawar.
"Sebetulnya Tim Mawar ini dikutip dari pernyataan Fauka, anggota tim mawar 1997 dan kita juga tegaskan bahwa Tim Mawar itu bukan organ yang formal di Kopassus (Komando Pasukan Khusus).Jadi, pengambilan kata tim mawar itu dari pernyataannya pak fauka, itu diskusinya," ujarnya di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).
Dalam kesempatan itu, Budi kemudian menjelaskan, bahwa judul tersebut tidak menyebutkan bahwa Tim Mawar berada di balik kerusuhan 22 Mei. Pengambilan nama Tim Mawar juga menjadi salah satu alasan untuk menarik perhatian pembaca.
"Kalau kita tulis Fauka kan siapa (tidak kenal), itu jelas bahasa jurnalistik. Kan kita tidak menulis secara negatif. Di judul kan Tim Mawar dan kerusuhan, bukan Tim Mawar di balik kerusuhan, itulah yang kita jelaskan kepada Dewan Pers," jelas Budi.
Selain itu, dalam pertemuan hari ini, Dewan Pers kata Budi meminta klarifikasi dari kedua belah pihak baik dari pelapor (Chairawan) dan juga pihak majalah Tempo. Menurutnya, apa yang dituliskan dalam berita tersebut, adalah produk jurnalistik yang sudah melalui proses verifikasi.
"Kami tadi jelaskan bagaimana informasi awal kita dapatkan. Kemudian di cross check ke banyak sumber. Sehingga, apa yang sudah kami lakukan verifikasi itulah yang ditulis. Mungkin baru sekitar 30 persen informasi yang kami tulis. 70 persen tidak kami publikasikan karena proses verifikasinya belum selesai," paparnya.