Jakarta, IDN Times - Kendati pemberhentian Helmy Yahya masih meninggalkan residu permasalahan, namun Dewan Pengawas TVRI tetap tancap gas dan mencari direktur utama yang baru. Hasilnya sudah ada 30 nama yang melamar sebagai calon dirut pergantian antar waktu (PAW).
Proses seleksi itu dikritik oleh sebagian pegawai yang tergabung dalam Komite Penyelamatan TVRI. Mereka menilai ada kejanggalan dalam proses rekrutmen dirut PAW.
"Adapun kejanggalan yang dimaksud di antaranya Dewas memutuskan untuk melakukan proses seleksi calon dirut TVRI PAW di tengah semua pihak tengah meninjau kembali keabsahan keputusan Dewas untuk memberhentikan Sdr Helmy Yahya dari jabatan sebagai direktur utama," ujar Ketua Presiden Komite Penyelamatan TVRI, Agil Samal melalui keterangan tertulis pada Kamis (20/2).
Menurut Agil masih ada lagi kejanggalan lainnya dalam proses seleksi calon dirut TVRI. Proses rekrument yang dipaksakan seolah mengonfirmasi dugaan Dewas memang ingin menyingkirkan Helmy.
Komite Penyelamatan TVRI kemudian melaporkan proses seleksi rektrutment calon dirut itu ke Komisi Aparatur Sipil Negara.
"Kami meminta KASN untuk menghentikan proses seleksi pengganti antar waktu dirut TVRI yang sekarang tengah berlangsung," tutur dia lagi.
Apakah cara ini dinilai ampuh oleh komite dan proses seleksi bisa dihentikan sementara waktu?