Di Bawaslu Malam Itu, Kami Berburu Berita dan Cerita

Jakarta, IDN Times - Malam itu, di depan Kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, akan selamanya jadi malam yang berkesan. Tak hanya berburu dokumentasi dalam wujud berita dan foto, ratusan pewarta yang berdiam di sana pada 22 dan 23 Mei 2019 turut membawa pulang keping demi keping memori yang mungkin, juga akan dikenang dalam sejarah bangsa ini.
Di artikel ini, saya akan menuliskan kembali bagaimana peliputan Aksi 22 Mei menjadi sesuatu yang berkesan bagi para pewarta millennials, generasi wartawan-wartawan muda yang pada Mei 1998 lalu, masih terlalu belia untuk tahu apa itu aksi massa dan kerusuhan.
1. Semua bermula pada malam 20 Mei
Saya, yang kebetulan sedang dalam jadwal piket malam bersama seorang kawan di kantor, dikejutkan dengan serentetan pesan masuk di gawai. Tertulis, "KPU akan mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2019 malam ini!". Pesan ini mengejutkan sekaligus membuat kami terhenyak. Redaksi kami mengira hasil rekapitulasi akan selesai pada 22 Mei, namun pada Senin (20/5) malam, rekapitulasi suara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) tinggal menyisakan satu provinsi saja yakni Papua.
Briefing singkat dengan rekan saya, Ilyas Mujib dan Kevin Handoko, kami bertiga kemudian meluncur ke KPU. Tiba di lokasi, pagar beton dan kawat duri sudah dipasang di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Berbicara sebentar dengan Brimob yang berjaga dan bantuan dari tim KPU, kami membuka barikade pagar beton dan kawat duri untuk masuk ke wilayah yang disterilkan oleh polisi.
Singkat cerita, malam itu berakhir panjang dan dramatis. Tepat pukul 01.46 WIB pada tanggal 21 Mei 2019, KPU resmi mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 di mana salah satunya mengumumkan bahwa pasangan calon nomor urut 01, Joko "Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin memenangkan kontestasi Pilpres 2019 dengan perolehan suara 55,50 persen berbanding 44,50 persen milik pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Tepat di sini kemudian dinamika politik berujung aksi massa lalu terjadi.