Dengan ditemukannya macan dahan kalimantan ini mengejutkan berbagai pihak. Keberadaannya yang nyaris tidak terlihat membuat macan dahan kalimantan pun dianggap legenda.
Pada 2015, sebuah lembaga internasional bernama Uni Internasional untuk Konservasi Alam, merilis data bahwa tersisa sekitar 10.000 ekor macan dahan kalimantan. Hal itu disebabkan habitat hutan sebagai rumah bagi macan dahan kalimantan semakin menyusut. Masifnya pembukaan lahan dan pembangunan permukiman membuat kucing besar tersebut terdesak.
Presiden Orangutan Foundation International, Birutė Mary Galdikas, yang juga mendampingi proses pemindahan mengatakan kepada Kompas.com, "Saya sendiri hampir 50 tahun baru dua kali pernah melihat macan dahan. Satu kali di daerah penelitian, satu kali di hutan luar. Binatang ini memang langka dan juga pemalu luar biasa."
Pasca pemindahan, diharapkan macan dahan kalimantan tersebut bisa hidup dan berkembang biak dengan alami tanpa harus berkonflik dengan manusia.