IDN Times/Denisa Tristianty
Sebagai ibu, Nia mengaku memiliki perasaan cemas. Apalagi, ia sampai tidak bisa menyusui Nizam sejak dilahirkan.
"Gak bisa kasih ASI, mungkin karena stres ya, jadi gak keluar. Nizam sumbing, kata dokter karena kurang asam folat waktu di kandungan. Jadi, saya yang kurang konsumsi asam folat kata dokter," ungkap dia.
Saat ditemui IDN Times, Nizam dalam keadaan sehat dengan kondisi bibir sudah rata seperti bibir bayi pada umumnya. Namun, perjalanan Nizam di ruang operasi belum selesai.
Sebab, kata Nia, melalui Yayasan Smile Train juga, Nizam akan dibantu untuk operasi kedua. Menurut rencana, operasi kedua nanti dijadwalkan saat Nizam berusia sepuluh bulan.
"Nanti kami daftar lagi untuk operasi langit langit mulut Nizam. Kan, bolong. Jadi, kalau dia minum, kadang masih suka keluar ke hidung," kata Nia.
Selama ini, Nizam selalu diberikan susu bayi dengan posisi selalu didudukkan agar tidak tersedak dan keluar dari hidung air susunya.
"Kalau bangun malam, ya begini juga, agak diangkat saat nyusu," kata Nia sambil menunjukkan posisi itu ketika Nizam minum susu.
Di tempat yang sama, juga hadir bayi bernama Abi Rama. Ibu dan ayah Abi Rama terlihat bahagia dan antusias terhadap layanan operasi gratis ini.
Abi Rama bernasib sama dengan Nizam. Abi juga memiliki kakak tidak berbibir sumbing seperti kakak Nizam. Ibu Abi Rama mengatakan, sempat shock di hari pertama kelahiran.
"Padahal, saya tidak kurang asam folat kata dokter. Saya juga gak tahu kenapa Abi bisa sumbing," kata Ibu Abi Rama.