Jakarta, IDN Times - Menteri Riset, Teknologi, dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek-BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan kementeriannya akan menjadikan agenda tahunan Habibie Award sebagai agenda nasional.
Dia mengatakan kegiatan tersebut dapat bekerja sama dengan kementeriannya. Hal ini ia sampaikan saat menyampaikan sambutan acara Habibie Award ke-21 di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/11) lalu.
Sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab pada agenda riset dan teknologi, Bambang mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan pada Habibie Award agar dapat menjadi acara tahunan di bawah Kemeristek-BRIN.
"Mulai tahun depan Habibie Award tidak lagi hanya menjadi acaranya Habibie center, tetapi menjadi acara nasional, agenda tahunan dari Kementerian Riset dan Teknologi yang saat ini juga menjadi Badan Riset Nasional," kata dia.
Momen Habibie Award dapat dirasakan layaknya pemberian nobel, karena baginya di dunia komunitas secara umum akan menunggu pemenang nobel. Hal itulah yang ia harapkan di level nasional.
"Pertama kita apresiasi karena Habibie Center dan Yayasan SDM Iptek ini secara konsisten sudah memberikan Habibie Award. Sehingga ini memicu semangat para peneliti, untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi dan sampai inovasi," kata Bambang.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tersebut juga berharap, kegiatan seperti Habibie Award dapat memberi dampak semangat pada peneliti muda agar konsisten di bidang riset.
Bambang berharap pada 2020 ada anggaran yang jelas untuk proses seleksi calon penerima Habibie Award, sehingga penghargaan ini dapat menjadi tujuan bagi peneliti di masa mendatang.
"Nanti kita juga lihat bukan hanya besaran hadiahnya, tapi bidang lingkup ilmunya, kategori penerimanya. Karena sekarang ini kan sudah ada lima yang mewakili, lima bidang ilmu besar, apakah perlu ada penambahan atau variasi dari kategori atau dari award-nya," kata dia.