Larangan baru diberlakukan oleh Balai Konservasi Borobudur. Larangan tersebut ditujukan kepada pengunjung yang memegang dan menginjak stupa-stupa di Candi Borobudur. Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah kerusakan salah satu warisan budaya dunia tersebut.
Dilansir Tempo.co, (22/6), Kepala Humas Balai Konservasi Borobudur Mura Aristina mengatakan para petugas keamanan tidak henti-hentinya melalui pengeras suara telah mengingatkan warga agar tidak memegang dan menginjak stupa.
Mura mengatakan bahwa bukti memegang stupa bisa rusak sudah ada. Kendati terbuat dari batu, kalau lama-lama dipegang pasti rusak juga. Di bagian bawah ada batu stupa yang halus sehingga bentuk aslinya bisa hilang karena terlalu sering dipegang pengunjung. Mura mengatakan hal tersebut saat mendampingi tim produksi televisi Korean Broadcasting System (KBS), salah satu jaringan televisi terbesar di Korea Selatan yang sedang mengambil gambar Borobudur.
Kendati tidak ada sanksi khusus bagi pengunjung yang kedapatan memegang stupa, tetapi larangan itu untuk menggugah kesadaran pengunjung untuk ikut menjaga kelestarian Borobudur. Borobudur juga melarang pengunjung memegang patung di dalam stupa karena juga bisa mengakibatkan kerusakan, bahkan bisa lebih parah lagi.