Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi SPPG Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/10/2025). (IDN Times/IDN Times Dini Suciatiningrum)
Kondisi SPPG Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/10/2025). (IDN Times/IDN Times Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

  • Dinas KPKP DKI akan uji lab rutin bahan pangan Makan Bergizi Gratis

  • SPPG tidak selalu patuhi SOP dalam proses pendistribusian makanan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Hasudungan, mengatakan, pihaknya memperketat pengawasan bahan baku pangan imbas maraknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Ya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari DKPKP, memang kita fokus kepada bahan pangan segar. Jadi bahan pangan segar ini sudah rutin kita lakukan monitoring, termasuk di lokasi SPPG yang ada di Provinsi DKI Jakarta," ujar Hasudungan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/10/2025).

1. Dinas KPKP akan uji lab rutin

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Hasudungan A. Sidabalok di Balai Kota, Jumat (3/10/2025). (IDN Times Dini Suciatiningrum)

Hasudungan mengatakan, pihaknya juga rutin mengecek SOP di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mulai bahan baku masuk ke dapur sampai pendistribusian makanan ke sekolah.

"Kita juga langsung memeriksa di laboratorium, laboratorium secara on the spot. Apakah bahan baku pangan Makan Bergizi Gratis tersebut aman dari cemaran mikroba, formalin, kemudian masih layak atau masih segar gak, ada indikasi busuk atau tidak," ujar dia.

2. SPPG tidak patuhi SOP

SPPG Tambolaka ini kita memanfaatkan petani lokal, peternak, dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk program MBG. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Meski demikian, Hasudungan mengakui ada titik kritis pangan di dalam SPPG yang kadang tidak mematuhi SOP seperti proses pendistribusian makanan.

"Kadang-kadang sudah selesai diolah untuk mendistribusikan itu sebenarnya di suhu ruang maksimal kan 4 jam. Kadang-kadang seperti itu. Kadang-kadang karena mungkin saking banyaknya produksinya, jadi tidak secepat-cepat didistribusikan ke sekolah. Jadi sudah mulai agak kurang baik," kata dia.

3. Monitoring lebih lanjut di SPPG

SPPG UNISA Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dia mengatakan, petugas SPPG sudah melaksanakan pelatihan sebelum MBG tersebut diterapkan, termasuk bagaimana mengolah makanan khususnya produk pangan hewan baik teknis, sanitasi, dan higienis.

"Tetapi mungkin perlu monitoring lebih lanjut dan konsisten bahwa SOP tersebut harus benar-benar dilaksanakan," kata dia.

Diketahui, terdapat empat kasus keracunan akibat MBG di wilayah Jakarta. Terakhir, sebanyak 21 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG, Selasa (30/9/2025).

Editorial Team