40 truk tentara, dengan ratusan personel diturunkan untuk mengosongkan rumah warga di kompleks Kodam, Tanah Kusir, Jakarta Selatan. “Per satu rumah diturunkan 40 – 50 personel TNI,” tutur ED. Tak ada perlawanan dari warga. Bukan tidak ingin, namun merasa tak mampu.
Tak sedikit warga yang terlihat terlibat cekcok mulut dengan prajurit saat rumahnya dikosongkan. Namun tidak ada perlawanan berarti. Wajah-wajah lesu dan pasrah, tatapan mata nanar memandangi barangnya diangkut paksa untuk mengosongkan rumah, menjadi pemandangan yang terlihat di sekitar kompleks Kodam.
“Tidak ada usaha negosiasi,” tutur ED dengan nada agak geram. Menurutnya prajurit TNI datang dan langsung secara paksa mengangkut barang-barang warga. “RT dan RW sudah siap membantu. Tapi kita kurang kekuatan,” tutur ED dengan nada sedih. “Gimana? Mereka TNI, terlatih. Kita hanya masyarakat sipil,” tuturnya dengan mata merah.
Menurut ED, jika ada warga yang melawan, maka tidak menutup kemungkinan personel TNI akan melakukan tindak kekerasan. Namun demikian, banyak warga menyatakan tidak membenci para prajurit yang bertugas mengosongkan rumah.
“Ibu gak benci sama mereka,” tutur Taty dengan nada lembut. “Kasihan malah,” katanya. “Mereka kan baru selesai pendidikan. Namanya baru jadi ABRI, ya mau aja dikasih tugas. Gak salah juga,” lanjut Taty. Ia dan banyak warga justru geram melihat pimpinan-pimpinan TNI yang tega melakukan upaya pengosongan rumah secara paksa.
“Sebenarnya kasihan mereka (prajurt),” tutur Riska yang merupakan salah satu warga yang juga anak dari Taty.
“Tadi pagi, saat ada gas air mata, sebenarnya prajurit terlihat juga sedih dan ada yang menangis,” imbuhnya.
Warga sekitar mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa agar proses hukum dapat berjalan dengan baik hingga mereka dapat mendapatkan haknya. Serta berharap tidak ada lagi warga yang harus dikosongkan paksa rumahnya.
“itu mereka sedang cari data,” tutur salah seorang warga sambil menunjuk beberapa orang berseragam tentara tengan berada di titik-titik rumah warga tertentu. “Biar ada data rumah mana yang selanjutnya akan dikosongkan,” tuturnya lagi dengan nada sedih dan mata berkaca-kaca.