Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Politisi Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/5/2024). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Politisi Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/5/2024). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta, IDN Times - Pemilik Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur, telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Usai diperiksa, ia mengaku hanya memesankan tiket politikus Partai NasDem itu.

"Saya sudah jelaskan (ke penyidik KPK). Di sini saya ingin menjelaskan bahwa kami tidak melayani perjalanannya Pak Syahrul,” kata Fuad kepada wartawan, Senin (27/5/2024).

“Staf saya membantu untuk pembookingan tiket,” imbuhnya.

1. Maktour Travel bantu SYL karena ada tugas negara

Politisi Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/5/2024). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Fuad mengatakan pemesanan tiket dilakukan pada akhir tahun. Ia mengaku sebetulnya Maktour Travel tak bisa menerima pemesanan mendadak, tetapi berubah karena Syahrul Yasin Limpo akan melakukan tugas negara.

“Di situlah sebabnya kami membantunya," ujarnya.

2. SYL terbang pakai kelas bisnis

Eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (IDN Times/Aryodamar)

Fuad mengatakan, Syahrul Yasin Limpo tak melakukan perjalanan fiktif. Ia menyebut Syahrul dan rombongan menggunakan penerbangan kelas bisnis.

Fuad memastikan perjalanan yang menggunakan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) benar terlaksana. Biayanya pun cukup mahal, karena rombongan menggunakan maskapai penerbangan kelas bisnis.

“Saya musti jujur karena bahwa di sini mayoritas pakai bussiness class. Dibayar, dibayarkan. Jadi ada dibayarkan oleh kementerian,” ujarnya.

3. KPK sita sejumlah aset Syahrul Yasin Limpo

KPK sita rumah Syahrul Yasin Limpo senilai Rp4,5 M (dok. Humas KPK)

Selain memeriksa saksi-saksi, KPK juga memburu aset-aset Syahrul Yasin Limpo. Penyitaan itu merupakan upaya KPK melakukan pemulihan aset dalam perkara korupsi yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pencucian uang.

Beberapa aset yang disita KPK antara lain rumah-rumah dan mobil-mobil yang diduga milik Syahrul Yasin Limpo.

Editorial Team