Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal HAM, Dhahana Putra mengatakan, pelaku usaha seharusnya tidak hanya berorientasi kepada profit, namun juga turut memikirkan kondisi Hak Asasi Manusia (HAM).
Hal ini disampaikan Dhahana dalam Media Dialogue “Securing Indonesia’s Place In The Global Trade Through Business and Human Rights”. Tujuannya adalah menjelaskan jika HAM punya pengaruh besar pada keberlanjutan bisnis maupun penerimaan di pasar global.
"Hal ini juga dikatikan dengan bisnis dan HAM, bagaimana pelaku usaha tidak hanya berorientasi kepada profit tetapi juga memikirkan berbagai pertimbangan, baik lingkungan, tenaga kerja dan lainnya," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia (Ditjen HAM), Jakarta Jumat (28/7/2023).
Negara, kata dia, juga perlu hadir dalam isu bisnis dan HAM. Termasuk di antaranya adalah memberi proteksi bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Apalagi saat ada komplain dari masyarakat.
"Jadi tiga pilar ini sangat penting, negara, pelaku usaha dan masyarakat," ujarnya.
