Dirut Pertamina Nicke Widyawati Site Visit RDMP Kilang Balikpapan (8/1/2022). (IDN Times/Uni Lubis)
Lebih jauh Nicke mengatakan, Indonesia secara berhati-hati menjaga Indeks Trilema Energi. Saat ini, Tanah Air menduduki peringkat ke-53 untuk pengelolaan tiga isu energi tersebut. Untuk ukuran di Asia Tenggara, Indonesia ada di peringkat ke-5.
Dari sisi ketahanan energi, Nicke mengklaim bahwa posisi Indonesia masih lebih baik dibanding rata-rata dunia. “Skornya bisa dilihat, dari rata-rata dunia 58, kita di 66,1,” paparnya.
Sementara dari sisi energy equity (energi berkeadilan), Indonesia masih jauh tertinggal: memperoleh skor 51,3 di mana rata-rata dunia berada di skor 75. Menurut Nicke, hal ini disebabkan oleh faktor aksesibilitas.
Capaian Indonesia pada Indeks Energi Trilema. (dok. Pertamina)
“Kita ada 17.000 pulau, ada 83.000 kabupaten. Ini tantangannya jauh lebih berat dibanding negara tetangga. Jadi kita masih punya PR, bagaimana masyarakat di daerah terpencil bisa menikmati. Makanya pemerintah punya program BBM Satu Harga,” ungkap Nicke.
Sedangkan untuk aspek sustainability, Indonesia memperoleh skor 63,7 di mana rata-rata dunia berada di skor 66.
“PR kita adalah tetap menjaga ketahanan, tetapi kita harus memberikan prioritas lebih terhadap akses, keterjangkauan, dan keberlanjutan,” katanya.