Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengaku heran ketika namanya disebut-sebut warganet sebagai salah satu biang kerok banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Pulau Sumatra akhir November lalu. Publik menuding Zulkifli turut berkontribusi terhadap bencana, lantaran banyak pembukaan lahan hutan di Sumatra ketika ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada 2009 hingga 2014.
"Kalau saya dikatakan Indonesia rusak karena Zulkifli Hasan, saya tersanjung. Begitu berkuasakah saya? Jadi kalau nanti banjir di Sumatra dan rusak, (disebabkan) Zulkifli Hasan. Nanti kalau di Kalimantan rusak (disebut karena) Zulkifli Hasan. Berarti, luar biasa itu penilaiannya terhadap kekuasaan saya kan?" ujar Zulkifli ketika berbicara di program siniar Denny Sumargo, dikutip Rabu (3/12/2025).
"Tentu saya tersanjung," imbuh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Zulkifli mengatakan praktik pembukaan lahan hutan sudah terjadi sebelum ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan. Dia mengisahkan ketika masih menjabat sebagai Menhut, ia tak bisa masuk Taman Nasional Tesso Nilo di Riau. Ia mengaku dihadang 50 ribu orang yang ingin menggunakan lahan di taman nasional tersebut.
Ketika menjabat, Zulkifli mengaku mengalami proses sistem otonomi daerah yang semula izin pembukaan lahan kebun atau tambang terpusat, kemudian dapat diberikan lewat pemerintahan kabupaten. "Tambang itu kewenangan bupati, kebun kewenangan bupati. Terakhir, sudah menggunakan sistem konkuren," tutur dia.
Yang dimaksud pemerintahan konkuren, bupati yang meneliti penggunaan lahan. Menhut baru memberikan persetujuan bila bupati sudah memberikan persetujuan.
