Jakarta, IDN Times - Disinformasi yang dialamatkan kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tidak juga berhenti kendati Undang-Undang baru nomor 19 tahun 2019 sudah diberlakukan sejak (17/10) lalu. Apabila sebelumnya, ia dihantam hoaks tak berani memeriksa dugaan kasus korupsi yang melibatkan Pemprov DKI Jakarta lantaran saudara sepupunya menjadi pemimpin di sana, kini teror air keras terhadap Novel disebut seolah-olah rekayasa belaka.
Tudingan keji itu disebarkan di media sosial sejak beberapa pekan belakangan. Terbaru pada Senin (4/11) beredar sebuah video yang diabadikan oleh stasiun televisi NET secara eksklusif dari sebuah rumah sakit di Singapura.
Salah satu akun yang mengunggah video itu adalah akun anonim di Twitter @ebongBOY. Di dalam unggahannya disertai keterangan: "woiii...!!! kamu ketauan gapake contact lens
#KhilafahOutNKRImaju"
Video yang diunggahnya itu menggambarkan Novel yang tengah berada di atas kursi roda. Ia mengenakan pakaian seorang pasien di rumah sakit dan hendak didorong menuju ke sebuah ruangan.
"Matanya sekarang bisa lihat gak, Pak? Burem gitu?" tanya seorang perempuan di video itu kepada Novel.
Mantan perwira polisi kemudian menjawab dengan anggukan yang menandakan ia tidak bisa melihat dengan jelas.
"Kata dokter apa, Pak?" tanya perempuan itu lagi.
"Kata dokter musti menunggu secara bertahap ya dan insyaallah tubuh saya sehat," ujar Novel.
Dalam video itu kedua indera penglihatan Novel seolah baik-baik saja pasca disiram air keras. Sementara, usai kembali dari pengobatan di Singapura, mata kirinya dioperasi dan ditanamkan gusi agar sel-selnya hidup. Harapan Novel ketika itu, ia bisa kembali melihat seperti semula.
Novel pun menyadari dirinya kerap menjadi sasaran pemberitaan hoaks di media sosial. Lalu, apa komentar Novel usai mengetahui ia kali ini difitnah dengan disebut teror air keras yang menimpanya hanya rekayasa?