Tepuk tangan dan riuh penonton kembali terdengar saat sesi dialog dengan presenter kondang Najwa Shihab dimulai. Beverly pun mengaku deg-degan saat tahu Najwa sebagai narasumbernya.
“Saya jujur deg-degan saat tahu narasumbernya mba Nana, dia kan jurnalis senior, apa sih saya?” tutur Beverly kepada Najwa yang akrab disapa Nana.
“Gak lah, apa sih saya juga. Cewek tuh biasanya gitu ya, saling puji gitu, terus muji balik, gitu aja terus sampai durasi habis,” jawab Najwa disambut tawa hadirin.
Dalam sesi dikusi tersebut, Najwa bercerita, generasi millennial dan gen Z lebih tahan terhadap hoaks atau berita bohong yang marak beredar di media sosial, ketimbang generasi atas yang lebih cenderung menelan mentah-mentah informasi yang diterima, tanpa lebih dulu mencari tahu kebenarannya.
“Generasi millennial dan gen z jauh lebih tahan banting hoaks dari pada ibu-ibu, tante-tante. Kecepatan (informasi) itu normalitas, bukan lagi hal yang luar biasa. Anak muda nya, kita nya yang harus kritis memilah mana (informasi) yang penting, mana yang janji, mana yang retorika, mana yang punya rekam jejak untuk bisa melaksanakan janji,” ujar dia.
Untuk menyambut Pilpres 2019, Najwa berpesan kepada millennial agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak terbaik. Caranya, banyak membaca untuk memperdalam khazanah ilmu pengetahuan, agar tidak mudah termakan janji dan retorika pasangan capres-cawapres saat kampanye.
“Cara paling gampang dengan membaca, baca apa saja. Membaca membuat kita memiliki kedalaman dan imajinasi, keluasan hati, tidak mudah diprovokasi, dan tentunya membaca pengetahuan mengenai kedalaman khazanah sejarah,” kata dia.
Pada akhir sesi diskusi, Najwa meminta millennial merawat keberagaman dengan memberikan ‘Catatan Najwa’ yang menjadi ciri khasnya.
Para pemimpin bisa menggariskan rencana
Namun kenyataan hanya dapat digubah oleh kita semua
Nama-nama besar yang beredar hari ini
paling banter hanya bertahan satu dua dekade lagi
Anak-anak muda lah sang pemilik masa depan
Menyedihkan jika ikut mempertajam perpecahan
Malah aktif menyebarkan ujaran kebencian
Gampang hanyut oleh informasi sembarangan
Larut dalam propaganda politik murahan
Indonesia adalah keberagaman yang seharusnya menguatkan
Rawat lah dengan segala kemampuan yang dapat dikerahkan
Jangan mau sekadar menjadi serdadu bagi generasi tua
Sebab kesempatan justru milik anak muda
Bikin lah barisan sendiri selagi bisa
Jangan silau dengan para berhala yang sedang sibuk berebut kuasa
Jadilah penenang bagi rakyat yang gelisah
Jadilah penentu ketika semua jalan terlihat buntu.