Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Gregorius Aryodamar P
IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pendistribusian bantuan sosial tahap kedua akan dibagi dua dengan pemerintah pusat dan DKI Jakarta.

Jumlah keluarga penerima bansos dari pusat dan daerah akan berbeda. Pemerintah pusat akan ambil bagian lebih besar untuk membagikan bansos ke warga DKI Jakarta.

"Pemerintah pusat akan membantu 1,3 juta keluarga, kemudian DKI akan memberikan kepada 853 ribu KK (kepala keluarga)," ujar Anies di program Indonesia Lawyers Club yang disiarkan TVOne, Selasa (12/5) malam.

1. Anies sudah koordinasi dengan Kementerian Sosial

Bantuan Sosial yang diberikan langsung oleh Menteri Sosial (Dok. Kemensos)

Anies menyebutkan, ada 3,6 juta kepala keluarga di DKI Jakarta. Sebanyak 53 persen di antaranya akan menerima bansos untuk membantu kebutuhan ekonomi yang lesu akibat wabah COVID-19.

Anies mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Nantinya Kementerian Sosial yang akan memberikan sebagian bansos kepada warga DKI Jakarta.

"Kita sudah koordinasi juga dengan Kementerian Sosial jadi saya dan Pak Mensos membahas soal ini, dan kita sepakati bahwa angka yang baru yang akan kita bantu adalah 2,153 KK," Anies melanjutkan.

2. Bansos tahap kedua dimulai 14 Mei

Ilustrasi pembagian bantuan sosial untuk warga. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Anies mengatakan, distribusi bansos tahap pertama sudah selesai. Kini bansos tahap kedua akan berlangsung mulai 14 Mei hingga sebelum jelang Hari Raya Idulfitri.

"Jadi harapannya, keluarga-keluarga menjelang lebaran ini kebutuhan pokoknya bisa terpenuhi," kata dia.

3. Jumlah penerima bansos tahap kedua bertambah

Ilustrasi warga penerima Bansos (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Sebelumnya, Anies menyebutkan, ada penambahan jumlah penerima bansos tahap kedua. Terdapat penambahan 943 ribu Kartu Keluarga (KK) penerima bansos.

Penambahan jumlah penerima bansos tahap kedua ini adalah hasil koreksi data yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama seluruh RW di DKI.

"Semula 1,194 juta, sekarang sudah menjadi 2,153 juta KK," kata Anies.

Editorial Team