Jakarta, IDN Times - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru-baru ini dikabarkan mengalami konflik di internal. Kabar itu makin menguat usai Majelis Pertimbangan PPP mengirimkan surat berisi permintaan agar Suharso Monoarfa mundur dari posisi ketum.
Permintaan mundurnya Suharso itu buntut dari ucapannya dalam acara KPK soal ‘amplop kiai’. Dalam pidatonya, Suharso disebut menyindir kiai dan yang seringkali menerima amplop setelah acara.
Imbas dari pernyataan Suharso itu, Majelis Pertimbangan PPP meminta Suharso mundur karena dikhawatirkan membawa dampak pada elektabilitas partai.